Penyakit yang Harus di Hindari Ketika Sedang Hamil – Sakit tentu bukan hal yang menyenangkan, terlebih jika bunda sedang hamil. Ini karena penyakit tertentu dapat memengaruhi janin dalam kandungan. Sedapat mungkin kesehatan terus dijaga selama kehamilan hingga persalinan nanti, Bunda. Perubahan hormon yang terjadi saat kehamilan, tidak hanya dapat memengaruhi bentuk tubuh, tetapi juga meningkatkan kerentanan terhadap penyakit tertentu. Terlebih, sistem imun ibu hamil juga jadi harus bekerja lebih keras, karena melindungi tubuhnya sekaligus janin di dalam kandungan.
Penyakit yang Harus di Hindari Ketika Sedang Hamil
Berbagai penyakit yang terjadi pada ibu hamil pun bisa memberi pengaruh pada tumbuh kembang janin dalam kandungan. Itulah sebabnya, ibu hamil harus mewaspadai beberapa jenis penyakit, terutama yang dapat memberi dampak buruk pada janin.
5 Jenis Penyakit yang Harus di Waspadai Ibu Hamil
Plasenta Previa
Plasenta previa ialah kondisi ketika plasenta atau ari-ari berada di bagian bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Kondisi ini dapat mengakibatkan perdarahan yang berlebihan. Apabila perdarahan tidak berhenti, janin harus segera dilahirkan melalui operasi caesar.
Baca Juga: Perawatan Untuk Ibu yang Melahirkan Secara Sesar
Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional ialah sebutan untuk penyakit diabetes yang dialami oleh ibu hamil. Penyakit ini harus diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi kehamilan. Walau penyebabnya belum diketahui secara pasti, perubahan hormon saat hamil diduga menjadi pemicu utamanya. Sebab, biasanya diabetes gestasional akan sembuh setelah melahirkan.
TORCH
Salah satu penyakit pada ibu hamil yang wajib di waspadai ialah TORCH (toksoplasmosis, infeksi lain/Other infection, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplex). Penyakit ini bisa meningkatkan risiko gangguan pada janin, seperti rusaknya sistem saraf pusat janin, hilangnya pendengaran, gangguan penglihatan, kelainan mental, gangguan tiroid, dan kelainan sistem imun.
Anemia
Walau terdengar sepele, anemia pada ibu hamil benar-benar tidak boleh di anggap remeh dan perlu memperoleh penanganan segera. Penyakit ini bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan bayi rendah, dan cacat lahir. Ibu hamil yang rentan mengalami anemia ialah yang mengalami kehamilan kembar, sering mengalami morning sickness, dan yang mempunyai pola makan tidak sehat.
Ketika hamil, kebutuhan darah akan meningkat demi mendukung pertumbuhan janin dalam kandungan. Saat tubuh ibu hamil tidak mampu memproduksi lebih banyak sel darah merah, hal ini akan memicu terjadinya anemia. Beberapa gejala dari penyakit ini ialah mudah lelah, pusing, sesak napas, dan kulit terlihat lebih pucat.
Keputihan
Keputihan sebenarnya ialah masalah umum bagi wanita. Namun, saat kondisi ini terjadi saat hamil, ibu perlu waspada. Meski pada awal kehamilan keputihan cenderung meningkat, karena tubuh sedang berusaha melindungi rahim dari infeksi, jelang masa akhir kehamilan, jumlah keputihan biasanya mengalami peningkatan dan mungkin juga terdapat bercak darah